TUGAS RESENSI
KUNANG-KUNANG DAN BIDADARI
OLEH
oleh Herlina Hidayati Aulia Rahman.
RESENSI “KUMPULAN CINTA
UNTUK IBU”
1.
DETAIL CERPEN
·
Judul
: Kunang-kunang dan Bidadari
·
ISBN
: 61-40-017-0
·
Penerbit
: Erlangga Jakarta
·
Penulis
: Forum Lingkar Pena (FLP) Jepang
·
Tebal
cerpen : 187 halaman
Kunang-kunang dan Bidadari adalah
sebuah buku kumpulan cerpen dengan tebal 187 halaman , yang ditulis oleh Forum
Lingkar Pena (FLP) Jepang yang mencurahkan isi hatinya mengenai seputar wanita
terpilih dalam hidup mereka yaitu “IBU”. Namun isi dalam cerpen ini dikarang
oleh orang yang berbeda-beda.
Cerpen ini berbeda dengan
cerpen-cerpen yang ada pada umumnya , yang biasanya mengangkat seputar isi dan
tema-tema mengenai percintaan , putus cinta atau dalam bahasa kekinian sering
disebut dengan “GALAU” oleh remaja zaman sekarang. Namun cerpen ini mengangkat
tema mengenai seorang “IBU” yang sangat penting keberadaannya dalam hidup kita.
Karena tanpa seorang ibu, kita tidak mungkin terlahir di dunia ini dan tanpa
cinta dan kasih sayangnya kita tidak mungkin dapat melawan dan melewati
kerasnya hantaman dunia ini. Cerpen ini juga mengajarkan begitu susahnya ia
mengandung sejak pertama kali kita turun dari alam ruh dan smpai Tuhan
menitipkan kita pada rahimnya hingga 9 bulan lamanya. Begitu hebatnya seorang
ibu, meskipun berjuta dan beribu sakit yang ia rasakan ketika mengandung sampai
melahirkan sang buah hati tidak ada kata menyesal dan marah yang terlontar dari
mulutnya ketika ia melihat sang buah hati terlahir dengan sehat dan selamat.
Meskipun sakit yang ia rasakan saat melahirkan yang harus mempertaruhkan nyawa
antara hidup dan mati namun tak ada penyesalan yang ia rasakan, yang ada
hanyalah rasa syukur dan bahagia karena telah berhasil melahirkan anaknya
dengan sehat dan selamat. Dengan susah payah lagi ia merawat dan menjaga kita sejak kita
berada di dalam rahimnya sampai kita dapat melihat dan menghirup udara di dunia
ini. Tak ada juga kata menyesal yang ia lontarkan meski peluh mencucuri
keningnya saat ia merawat kita dengan susahnya.
Dan setelah dibaca dan ditelaah
kembali, cerpen ini bukan hanya sekedar cerpen, melainkan kisah inspirasi dan
bagaimana rasa cinta, kasih, rindu dan terima kasih seorang anak kepada sang
ibu, yang telah melahirkannya dan telah bertaruh nyawa antara hidup dan mati
demi si buah hati. Selain itu, cerpen ini juga sebuah renungan untuk kita ,
bahwa kita patut menghormati ibu. Karena ibu adalah dunia kita, dunia tempat
kita bernaung dan bersandar. Dan ibu juga bagaikan matahari dilangit senja yang
selalu menemani kita dalam setiap sepi dan kehampaan yang menghampiri kita,
dimana dunia sudah tidak berpihak lagi pada kita.
2.
SINOPSIS
Disini, saya akan mengambil 2 cerpen dari kumpulan cerpen ini
untuk disinopsiskan.
a. Sinopsis cerpen “IBUKU dan SENJA”
(Ivandini)
Dalam cerpen ini,
menceritakan kisah seorang anak yang sangat menyayangi sosok mamanya , yang
selalu ia rindukan setiap waktu dan setiap saat. Namun , disisi lain mamanya
adalah seorang wanita karir yang sangat sibuk dengan urusan kantornya. Bahkan,
untuk menemani dan mengambilkan raportnya (penulis) dan abangnya saja mamanya
tidak sempat. Karena kesibukan mamanya yang bekerja di BUMN jadi yang
mengambilkan raportnya dan abangnya ialah papanya.
Namun ia bangga dengan
memiliki seorang mama yang berprofesi sebagai wanita karir tapi sederhana,
berbeda dengan ibu dari teman-temannya yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah
tangga. Meskipun mamanya sangat tegas dan disiplin ia tetap bangga memiliki
mama seperti itu. Namun , semakin ia besar dan semakin ia dewasa , semakin
sering ia berselisih paham dengan mamanya, karena bertambah 3 anak menjadi 5
anak dan bertambahnya kesibukan karir mamanya di kantor hingga mamanya tidak
sempat menemaninya belajar dan mengaji. Pertengkaran pun semakin menjadi-jadi
karena kesibukan mamanya tersebut. Karena pertengkaran itu, ia (penulis)
beranggapan bahwa ia bukanlah anak kandung dari kedua orang tuanya.
b. Sinopsis cerpen “KUNANG-KUNANG dan
BIDADARI” (Ryka Lolita)
Kunang-kunang dan
Bidadari adalah judul yang terletak pada cover kumpulan cerpen ini. Cerpen ini menceritakan Lita
(penulis) sudah 3 hari mengalami mual-mual yang menjalari perutnya. Mamanya
beranggapan bahwa ia mengalami maagh dan langsung memberikannya Mylanta dosis
kecil. Namun, meskipun sudah meminum obat itu tak sedikitpun membuat rasa sakit
dan mual yang ia rasakan itu berkurang dan menghilang. Rasa nyeri dan mual itu
semakin ia rasakan.
Dihari berikutnya ia
mengalami hal yang sama yaitu rasa sakit , mual dan nyeri menggerayangi
tubuhnya. Berkali-kali ia keluar masuk kamar mandi , dan akhirnya karena
erangannya semakin keras membuat mama dan papanya masuk ke kamarnya. Akhirnya ,
atas usulan papanya paginya ia dibawa kerumah sakit, dan dokter menyatakan
bahwa ia mengalami radang usus. I pun menerima resep yang diberikan dokter
tersebut. Nyerinya pun menghilang namun beberapa hari kemudian ia merasakan
nyeri dan mual-mual yang sangat sakit dari biasanya. Dan akhirnya ia pun dibawa
kerumah sakit kembali.
3. PANDANGAN
Ketika pertama kali
saya membaca kumpulan cerpen ini saya begitu terharu. Karena isi cerpen ini
sangat menyentuh hati , cerita yang sangat menggugah naluri. Penulis yang
menuliskan berjuta rasa cintanya terhadap wanita pilihan yaitu “IBU” . Ibu yang
dapat menggantikan siapapun tetapi tidak dapat tergantikan oleh siapapun.
Cerpen ini mengangkat kisah-kisah nyata dalam kehidupan yang ditulis oleh
penulis. Cerpen-cerpen dalam buku ini juga mengangkat tema sederhana , akan
tetapi kesederhanaan itu justru menjadi dian di tengah gelapnya tema sastra
kekinian.
Menurut saya tema ibu
ini senantiasa bernuansa kesabaran , ketegangan , kelembutan , dan penuh kasih
di sepanjang zaman. Terbukti dari cerita cerpen-cerpen ini yang telah saya baca
berkali-kali, sosok ibu yang tak kan pernah bisa tergantikan oleh siapapun dan
sosok ibu yang sangat tegar. Dalam cerpen ini juga banyak hikmah yang dapat
kita petik dalam kisah-kisahnya. Ibu juga adalah sosok wanita yang terpilih dan
bagaikan malaikat tanpa sayap yang telah diciptakan oleh Allah SWT.
Cerpen ini juga
memiliki kesamaan. Antara cerpen yang satu dengan cerpen yang lain isi dan
temanya memiliki kesamaan dan saling berkaitan antara satu sama lain, yaitu
membahas dan menceritakan kekaguman , rasa terima kasih , cinta , sayang , dan
rindu seorang anak (si penulis) kepada sang ibu tercinta.
Karakter IBU dalam
cerpen ini juga memiliki karakter yang sama yaitu penyabar, hangat , dan penuh
dengan kasih sayang serta cinta terhadap anak-anaknya. Dalam cerpen ini, ada
cerpen yang berjudul “PADA PEREMPUAN ITU” menceritakan memiliki seorang ibu
tiri, namun meskipun itu adalah seorang “ibu tiri” bukan berarti karena ia
adalah seorang ibu tiri berarti ia adalah seorang ibu yang kejam dan tega
kepada anak tirinya. Tidak semua ibu tiri memiliki karakter seperti itu, dalam
cerpen itu menceritakan bahwa ibu tiri itu memiliki jiwa dan sosok yang
penyayang kepada anak tirinya, meskipun ia (penulis) bukan darah dagingnya
sendiri. Ibu tiri tidak semua kejam seperti apa yang digambarkan oleh
kebanyakan orang, ibu tiri juga mempunyai jiwa penyayang layaknya seorang ibu
kandung kepada anak kandungnya sendiri. Dalam cerpen ini si anak (penulis) mempunyai
karakter yang sama dan menulis serta menceritakan hal yang sama yaitu rasa
kekaguman dan kasih sayang serta cinta dan rindu kepada sang ibu tercinta.
Namun disisi lain si penulis memiliki karakter yang kurang baik yaitu seperti
pada cerpen pertama yang berjudul “IBUKU DAN SENJA” karya Elsi Dwi Hapsari. Si
anak memiliki karakter manja , penurut namun semakin dewasa ia semakin egois
dan semakin sering berselisih paham dengan mamanya. Ia juga semakin sering
membuat keributan dengan mamanya. Namun , ia sadar bahwa mamanya tidak seperti
apa yang ia pikirkan. Disisi lain , sikapnya yang seperti itu wajar karena
ingin mendapatkan perhatian dari mamanya yang selama ini sibuk bergelut di
dunia perkantoran. Namun , seorang ibu melakukan itu hanya demi membiayai anak-anaknya
dan membantu suami untuk mencari nafkah.
Cerpen yang berjudulkan
“KUNANG-KUNANG DAN BIDADARI” ini menggunakan sudut pandang orang pertama,
dimana dalam cerpen-cerpen ini yang bercerita adalah penulisnya sendiri, dan
yang mengalaminya adalah penulisnya sendiri , karena cerita-cerita dalam cerpen
ini adalah fakta-fakta dari kehidupan si penulis. ketika saya membaca kumpulan
cerpen ini saya sangat merasa terharu , hati terasa bergetar dan tak tersadar
tetesan bening air mata saya pun terjatuh. Saya sangat tersentuh karena
cerita-cerita yang ada pada kumpulan cerpen ini. Yang membuat cerpen ini
berbeda dengan cerpen-cerpen yang lain yaitu cerpen-cerpen yang pada umumnya
biasanya mengangkat tema kekinian yaitu “PERCINTAAN” , namun berbeda dengan
cerpen ini yang mengangkat tema mengenai IBU yang tak kan lekang oleh waktu dan
kasih sayangnya tak kan pernah habis sepanjang masa. Meskipun kita membalasnya
dengan ribuan emas dan berlian , akan tetapi itu tidak akan cukup dan tidak
pernah cukup membalas dan mengganti semua jasa dan peluh yang telah ia curahkan
kepada kita selama ini. Kumpulan cerpen yang sangat-sangat mengharukan dan
menggugah hati nurani ini diangkat dari kisah-kisah nyata yang dialami penulis.
Isi yang mengenai seorang ibu dan rasa cinta seorang anak (penulis) terhadap
ibunya , serta semua rasa cinta , sayang dan rindu ia (penulis) curahkan
melalui cerpen-cerpen ini yang berjudul “KUNANG-KUNANG DAN BIDADARI” yang
ceritanya sangat bagus , menyentuh dan berhasil membuat saya menangis ketika
membacanya. Dan ketika saya telah selesai membaca cerpen ini , saya sempat
berfikir mengapa disebut dengan istilah “KUNANG-KUNANG DAN BIDADARI”. Dan
akhirnya setelah saya berfikir lama saya menyimpulkan bahwa seorang anak
diibaratkan dengan “kunang-kunang” dan ibu sebagai “bidadari”, bidadari yang
selalu bersama kunang-kunang dan tak pernah jauh dari kunang-kunang seperti
itulah ibu dan anak diibaratkan dalam cerpen ini.
Akan tetapi , dalam
kumpulan cerpen ini bukan hanya kesamaannya saja yang saya temukan , namun ada
juga perbedaan-perbedaan yang saya temukan dalam cerita-cerita didalam
cerpen ini diantaranya yaitu
kehidupannya. Antara cerpen yang satu dengan cerpen yang lain memiliki
kehidupan dan kisah hidup yang berbeda-beda. Pada cerpen yang berjudul “IBUKU
DAN SENJA” , “BUAT EYANG PUTRI” , “PADA PEREMPUAN ITU” , “KE MONAS , BELI BUBUR
AYAM” , “MAMI CANTIK” , “MERTUA SAYANG” , “BUYAI” , “IBUKU IDOLAKU” , “DEAR ,
MAMA” memiliki kehidupany yang bisa dibilang ‘wah’ dan serba berkecukupan.
Namun yang saya suka dari cerita dalam cerpen ini yaitu meskipun keadaan
ekonomiyang serba berkecukupan , ia tidak pernah memperlihatkan kekayaannya
tersebut seperti orang-orang kaya pada umumnya , melainkan ia senantiasa selalu
hidup dengan kesederhanaan dan selalu menutupinya dengan kesederhanaannya
bersama kedua orang tuanya meskipun ekonominya terbilang sangat berkecukupan
dan meskipun memiliki kedua orang tua yang sangat sibuk karena bergelut di
dunia perkantoran ia tetap senang dan menjalani hidupnya dengan kesederhanaan.
Pada cerpen yang berjudul “MAMI CANTIK” , dan “PADA PEREMPUAN ITU” memiliki
pengarang yang sama yaitu Lizsa Anggraeni. Akan tetapi memiliki jalan cerita
yang berbeda. Pada cerpennya yang berjudul “PADA PEREMPUAN ITU” menceritakan
seorang anak yang memiliku ibu tiri. Namun , karena ia masih belum menerima
akan perceraian mami dan papinya menjadikannya belum bisa menerima kehadiran
ibu tirinya tersebut dan beranggapan bahwa ibu tirinya lah penyebab keretakan
dan pisahnya kedua orang tuanya tersebut dan beranggapan bahwa ibu tirinya
adalah seorang ibu tiri yang kejam seperti apa yang digambarkan oleh
orang-orang pada umumnya. Namun lambat laun semua pandangan terhadap ibu
tirinya tersebut. Hatinya yang keras seolah-olah meleleh dan mencair dengan
kasih sayang ibu tirinya tersebut. Semua pandangannya tersebut luntur seketika
karena ibu tirinya tersebut sangat
menyayanginya meskipun ia bukan anak dari rahim ibu tirinya tersebut. Menurut
saya , tidak semua ibu tiri seperti itu yang kejam dan tidak menyayangi anak
tirinya. Ibu tetap lah ibu meskipun ia hanyalah seorang ibu tiri , karena ibu
meskipun ibu tiri tetap memiliki naluri dan jiwa seorang ibu. Ibu tiri bukanlah
sosok ibu yang kejam seperti pada film-film. Yaa memang sebagian kecil ibu tiri
kejam dan tidak sayang kepada anak-anaknya, akan tetapi seperti apa yang saya
bahas tadi tidak semua ibu tiri itu kejam. Mereka tetap seorang ibu yang
memiliki jiwa dan naluri seorang ibu. Sedangkan
pada cerpennya yang berjudul “MAMI CANTIK” menceritakan bahwa ia
memiliki rasa bangga terhadap mamanya tersebut yang berprofesi menjadi seorang
dosen meskipun telah berusia 60 tahun. Mami yang sangat protektif terhadap masa
depan dan jodoh ia dan kakaknya , sehingga ia berfikiran bahwa maminya tersebut
matrealistis. Namun ia tetap bangga karena memiliki mami seperti itu. Menurut
saya , wajar seorang ibu protektif terhadap masa depan dan jodoh anak-anaknya.
Ibu mana yang ingin masa depan dan jodoh anaknya gagal dan suram, tentunya
semua ibu tidak mengingankan hal seperti itu terjadi pada anak-anaknya. Karena
seorang ibu menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya dan menginginkan bahwa
anak-anaknya tersebut harus menjadi lebih baik dari nya.
Namun , pada cerpen yang
berjudul “IBUKU IDOLAKU” karya Sandra Buana Sari memiliki kisah perjalanan
hidup yang berbeda meskipun sama dengan cerpen IBUKU DAN SENJA” , “BUAT EYANG
PUTRI” , “PADA PEREMPUAN ITU” , “KE MONAS , BELI BUBUR AYAM” , “MAMI CANTIK” ,
“MERTUA SAYANG” , “BUYAI” dan “DEAR , MAMA” yaitu memiliki keadaan perekonomian
yang terbilang sangat berkecukupan dan ‘wah’, namun pada cerpen “IBUKU IDOLAKU”
seperti yang saya katakan tadi yaitu memiliki perjalanan kisah hidup yang
berbeda meskipun memiliki ia serba berkecukupan namun ia memiliki keadaan
keluarga yang broken home , sehingga mamanya harus merawatnya sendirian tanpa
sosok seorang ayah dan harus menjadi
single parent dalam merawat anaknya. Karena keadaan keluarganya yang broken
home tersebut orang-orang menjadi memandangnya sebelah mata , bahwa
keluarga yang broken home akan menghasilkan produk yang negative , bahkan ia
sampai gagal dalam masalah percintaan karena ibu dari lelaki tersebut tidak
setuju karena ia adalah hasil dari keluarga yang broken home. Dan karena
keadaan yang seperti itu mamanya pun harus banting tulang bekerja untuk
menghidupinya dan berperan ganda sebagai seorang ibu sekaligus seorang ayah
hingga ia dan ibunya bisa sampai sesukses itu. Tapi , menurut saya jangan
pernah memandang sebelah mata anak dari keluarga broken home itu negative.
Mereka sama saja , sama-sama anak ciptaan Tuhan. Anak dari keluarga broken
home bukan berarti mereka anak yang tidak baik dan berakhlak tidak baik
juga. Mereka itu sama saja, hanya saja keadaanlah yang membuatnya berbeda
dengan yang lain.
Sedangkan ada juga
cerpen yang memiliki pengarang yang sama yaitu “DEAR , MAMA” dan “KUNANG-KUNANG
DAN BIDADARI” karya Ryka Lolita, pada cerpen “DEAR , MAMA” menceritakan seorang
anak (penulis) yang bekerja di negeri Sakura mengirim surat kepada mamanya
karena rasa rindu yang sangat mendalam terhadap sosok mamanya tersebut.
Memiliki mama yang sangat sibuk dengan urusan kantornya yaitu mengitung gaji
pembayaran SHU Koperasi Depnaker Bandar Lampung. Sedangkan pada cerpen “KUNANG-KUNANG
DAN BIDADARI” menceritakan si anak (penulis) mengalami penyakit yang awalnya di
diagnose oleh dokter mengalami penyakit radang usus namun lambat laun ternyata
bukan radang usus yang ia derita melainkan gejala lever hepatitis A sehingga
mengharuskannya untuk menginap di rumah sakit. Itulah perbeda-perbedaannya
yaitu meskipun memiliki pengarang yang sama akan tetapi memiliki kisah yang
berbeda-beda.
Selain itu , selain
pada cerpen yang berjudul “IBUKU DAN SENJA” , “BUAT EYANG PUTRI” , “PADA
PEREMPUAN ITU” , “KE MONAS , BELI BUBUR AYAM” , “MAMI CANTIK” , “MERTUA SAYANG”
, “BUYAI” , “IBUKU IDOLAKU” , “DEAR , MAMA” yang memiliki keadaan ekonomi yang
terbilang sangat berkecukupan berbeda
dengan cerpen yang berjudul “UMMI TELADAN BAGIKU” , “SI MAK IDOLAKU” , “SURAT
UNTUK BUNDA” , TERANG BULAN” , “BAWANG GORENG ITU” , “EMBUN SEBELUM SUBUH” ,
PERTEMUAN ITU” dan “SURAT UNTUK BAPAK DAN IBU” memiliki kehidupan yang
sederhana dan perekonomian yang kurang begitu mampu serta perjalanan hidup yang
menyedihkan. Akan tetapi , meskipun memiliki perekonomian yang kurang mampu ia
selalu menjalaninya dengan penuh kesabaran , kerja keras dan bertawakal kepada
Allah SWT. Ia juga selalu mengisi hari-harinya dengan penuh kehangatan bersama
orang tuanya meskipun perekonomian seperti itu. Suka dan duka pun selalu
dilaluinya dengan penuh kesabaran. Seperti pada cerpen “SI MAK IDOLAKU” dan
“EMBUN SEBELUM SUBUH” memiliki kisah hidup yang mengharukan. Dalam cerpen “SI
MAK IDOLAKU” menceritakan si anak (penulis) memiliki ibu yang biasa ia panggil
dengan ‘Mak’ bekerja sebagai seorang pembantu rumah tangga. Si mak yang
membesarkan ia dan kakaknya seorang diri sejak kematian ayahnya dan memutuskan
untuk merantau ke Solo , Semarang dan Jakarta menjadi seorang pembantu rumah
tangga. Meskipun ibunya hanyalah seorang pembantu rumah tangga tetap bertekat
untuk bisa menyekolahkan ia dan kakaknya sampai bisa menjadi ‘orang’. Ia tetap menjalani hidupnya dengan kesabaran
meskipun keadaan ibunya menyedihkan yaitu banting tulang menjadi seorang pembantu
rumah tangga demi ia dan kakaknya. Hingga akhirnya karena hasil jerih payah
ibunya menjadi seorang pembantu rumah tangga berhasil dengan berhasilny ia
lulus kuliah tingkat 3 atau S3. Sedangkan pada cerpen yang berjudulkan “EMBUN
SEBELUM SUBUH” isinya bercerita tentang seorang anak laki-laki (penulis) yang awalnya memiliki keadaan ekonomi yang
serba berkecukupan , akan tetapi karena ayahnya tiba-tiba kehilangan
pekerjaannya. Pada awalnya , ia begitu tidak suka dengan keadaan perekonomian
dan keluarganya yang berubah drastis semenjak ayahnya kehilangan pekerjaannya.
Namun , lambat laun ia dapat menerima keadaannya saat itu. Dan ia beruntung
memiliki seorang ibu yang penyabar merawat ayahnya , ia dan kakaknya meskipun
keluarganya telah mengalami kemerosotan ekonomi dan serba kekurangan. Hingga
akhirnya pemikiran awal bahwa ia tidak dapat melanjutkan kuliah karena keadaan
perekonomian keluarganya yang serba kekurangan. Akan teatapi , ibunya tetap
berkeinganan keras agar ia dapat melanjutkan kuliah meskipun keadaan
perekonomian keluarganya sangat kurang. Dan akhirnya semua berbanding terbalik
, ia mendapatkan kesempatan kuliah di Jepang karena mendapatkan beasiswa dan
karunia dari Allah SWT. Dan ibunya pun masih tetap setia merawat ayahnya sampai
ayahnya berusia senja , sakit-sakitan dan lumpuh. Disini , kita dapat melihat
dalam cerita cerpen tersebut Allah tidak pernah tidur. Allah selalu menolong
dan memberikan karunianya selagi kita sebagai hambanya senantiasa bertawakal ,
berdoa , berusaha dan memohon kepada-Nya. Allah selalu membantu hamba-Nya yang
selalu bertawakal , bersabar , tidak menyerah dan selalu berusaha. Karena tidak
ada yang tidak mungkin selagi kita terus dan terus berusaha. Dan dalam cerita
cerpen tersebut kita dapat melihat bahwa tidak ada seorang ibu yang ingin
anaknya tidak melanjutkan sekolah dan masa depannya menjadi tak tentu seperti
apa yang ibunya alami. Tentunya seorang ibu ingin yang terbaik untuk anaknya
dan ingin anaknya menjadi seorang yang sukses.
Bukan hanya itu
perbedaan yang saya temukan. Ada juga perbedaan yang lain yang saya temukan
yaitu pendidikan. Cerita dalam cerpen-cerpen ini mempunya pendidikan yang
berbeda-beda. Seperti pada cerpen “BUAT EYANG PUTRI” , “UMMI TELADAN BAGIKU” ,
“PADA PEREMPUAN ITU” , “SI MAK IDOLAKU” , MAMI CANTIK” , “TERANG BULAN” ,
“IBUKU , IDOLAKU” , dan “KUNANG-KUNANG DAN BIDADARI” yang menempuh jenjang
pendidikan , dan menjalani kehidupan rumah tangga di Indonesia. Sedangkan pada
cerpen “IBUKU DAN SENJA” , “SURAT UNTUK BUNDA” , “KE MONAS BELI BUBUR AYAM” ,
“MERTUA SAYANG” , “DEAR , MAMA” , “BAWANG GORENG ITU” , “EMBUN SEBELUM SUBUH” ,
“PERTEMUAN ITU” dan “SURAT UNTUK BAPAK
DAN IBU” yang menempuh pendidikan ,
pekerjaan dan rumah tangga di negeri Sakura yaitu Jepang.
Selain perbedaan
pendidikan dan kehidupan , ada juga perbedaan yang lain yang saya temukan yaitu
budaya. Meskipun penulis berada di Jepang , ia tetap menggunakan budaya
Indonesia.
Dalam cerpen ini juga
seperti apa yang telah saya katakan , para tokoh (penulis) memiliki karakter
yang sama. Begitu juga dengan ibu memiliki karakter yang sama juga yaitu hangat
, penyayang dan penuh kesabaran.
Namun , menurut saya
dalam cerita kumpulan cerpen ini memiliki beberapa kekurangan yaitu pada
budaya. Dalam cerpen ini budaya Indonesia tidak terlalu dijabarkan. Memang
budaya yang digunakan tetap budaya Indonesia meskipun ia (penulis) berada di
Jepang , akan tetapi tidak ada penjabaran mengenai apa saja budaya Indonesia
itu. Selain itu karakter para tokohnya tidak terlalu di fokuskan , meskipun
karakter semua tokoh sama akan tetapi , tidak ada pemfokusan mengenai karakter
tokoh tersebut.
Akan tetapi saya
sendiri menyadari , tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang sempurna
hanyalah sang pencipta. Meskipun kumpulan cerpen ini memiliki beberapa
kekurangan , tapi cerpen ini sangat layak dibaca , sangat bagus dan menyentuh
hati. cerpen yang berbeda dari cerpen-cerpen pada umumnya. Cerita dalam
cerpen-cerpen ini juga membuat saya tersentuh , hati saya bergetar dan menangis
ketika membacanya. Meskipun telah berulang kali saya membacanya akan tetapi
tidak pernah ada rasa bosan yang saya rasakan ketika membaca cerpen-cerpen ini.
Cerpen-cerpen ini pun diangkat dari kisah nyata penulis-penulisnya dengan
bahasa yang banyak menggunakan bahasa kiasan yang sangat indah maknanya. Karya-karya
dalam cerpen ini juga layak dan punya hak untuk dibaca oleh semua orang baik
itu tua , muda , remaja , maupun dewasa dan punya hak untuk dibaca oleh para
pencari buku bermutu. Kumpulan cerpen ini merupakan kisah inspirasi karya para
ibu yang bermukim di Jepang. Selain smart dan elegan , banyak pula hikmah yang
dapat kita ambil dan dapat kita petik dalam kumpulan cerpen ini.
Jadi , kesimpulan yang
dapat saya ambil dari kumpulan cerpen ini yaitu tema yang digunakan adalah tema
yang berbeda dari cerpen-cerpen pada umumnya yang biasanya mengangkat tema
percintaan , akan tetapi kumpulan cerpen ini mengangkat tema “IBU” yang sangat
sederhana , tapi justru dengan kesederhanaan itulah menjadi dian di tengah
gelapnya tema sastra kekinian. Kemudian pada alur penceritaannya sangat menarik
dan menyentuh hati sehingga membuat para pembaca tidak bingung dan tidak bosan
untuk membacanya meskipun telah dibaca berulang-ulang kali. Kumpulan cerpen ini
juga memiliki cerita yang sangat bagus dan sangat menggetarkan hati mengingat
sosok ibu yang sangat kita sayangi dan cintai di dunia ini. Cerpen ini juga
layak dibaca oleh semua kalangan baik itu tua , muda , anak-anak , remaja
maupun dewasa!! Selamatt membaca!!